Kamis, 28 Februari 2013

Keagamaan didesa Pangsor


Setelah kami mengamati dan ikut bersosialisasi, mayoritas masyarakat Desa Pangsor menganut agama Islam. Menurut data dari kantor Desa Pangsor, tercatat 5.134 jiwa menganut agama Islam. Ini berarti bahwa total masyarakat seluruhnya di Desa Pangsor ini, hanya menganut agama Islam saja dan tidak menganut agama yang lain.
Hal lainnya yang menjadi bukti Islam menjadi agama mayoritas di desa ini adalah tersedianya minimal satu bangunan Masjid di setiap RT (Rukun Tetangga). Kegiatan-kegiatan berupa pengajian rutin dilakukan setiap hari bada Ashar, sekitar pukul 15.00 WIB. Di Desa Pangsor diketahui memiliki 4 masjid dengan rata-rata tiap-tiap RW (Rukun Warga) memiliki 3-4 mushola. Desa ini juga memiliki 2 tempat pendidikan agama, yaitu Madrasah Miftahul Khoir dan Madrasah... Banyaknya kegiatan bernuansa Islami yang diadakan secara besar dan selalu dipadati oleh masyarakat di Desa Pangsor ini, juga menunjukan agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat di desa ini.
            Salah satu acara besar yang mengusung unsur-unsur Islam  adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada hari Jumat (25/1), kami ini diundang oleh DKM Masjid Miftahul Khoir untuk mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kami selaku mahasiswa KKNM Unpad merasa terhormat diundang datang ke acara warga di sini. Ini berarti, kami telah dianggap menjadi bagian dari elemen desa tersebut, walaupun keberadaan kami hanya selama sebulan. Acara ini dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, walaupun mengalami keterlambatan dari waktu awal yaitu 19.30 WIB, tetapi acara tetap berjalan dengan lancar. Acara dimulai dengan persembahan nasyid anak-anak sekitar Masjid dan dilanjutkan oleh agenda utama yaitu mendengarkan ceramah oleh Ustadz Buchori Muslim.
            Bersama  ceramah tersebut berisi tentang arti dan cara yang harus ditempuh oleh setiap kaum muslim untuk mencari ridho Allah SWT. Kami mendengarkan dengan baik walaupun sesekali mata ini mengantuk karena waktu menunjukkan semakin malam, sekitar pukul 22.45 WIB. Kami mengamati dan melihat tingkat partisipasif warga untuk acara seperti ini sangat tinggi. Sebagian besar warga tetap berada di tempat sampai acara berakhir. Acara ditutup dengan agenda makan bersama warga yang disediakan oleh panitia. Salah satu pengurus DKM mengatakan makna dari agenda makan bersama tersebut adalah berbagi rezeki dan mensyukurinya.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar