Setelah
kami mengamati dan ikut bersosialisasi, mayoritas masyarakat Desa Pangsor
menganut agama Islam. Menurut data dari kantor Desa Pangsor, tercatat 5.134
jiwa menganut agama Islam. Ini berarti bahwa total masyarakat seluruhnya di
Desa Pangsor ini, hanya menganut agama Islam saja dan tidak menganut agama yang
lain.
Hal
lainnya yang menjadi bukti Islam menjadi agama mayoritas di desa ini adalah tersedianya
minimal satu bangunan Masjid di setiap RT (Rukun Tetangga). Kegiatan-kegiatan
berupa pengajian rutin dilakukan setiap hari bada Ashar, sekitar pukul 15.00
WIB. Di Desa Pangsor diketahui memiliki 4 masjid dengan rata-rata tiap-tiap RW
(Rukun Warga) memiliki 3-4 mushola. Desa ini juga memiliki 2 tempat pendidikan
agama, yaitu Madrasah Miftahul Khoir dan Madrasah... Banyaknya kegiatan
bernuansa Islami yang diadakan secara besar dan selalu dipadati oleh masyarakat
di Desa Pangsor ini, juga menunjukan agama mayoritas yang dianut oleh
masyarakat di desa ini.
Salah
satu acara besar yang mengusung unsur-unsur Islam adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada
hari Jumat (25/1), kami ini diundang oleh DKM Masjid Miftahul Khoir untuk
mengikuti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Kami selaku mahasiswa KKNM Unpad
merasa terhormat diundang datang ke acara warga di sini. Ini berarti, kami
telah dianggap menjadi bagian dari elemen desa tersebut, walaupun keberadaan
kami hanya selama sebulan. Acara ini dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, walaupun
mengalami keterlambatan dari waktu awal yaitu 19.30 WIB, tetapi acara tetap
berjalan dengan lancar. Acara dimulai dengan persembahan nasyid anak-anak
sekitar Masjid dan dilanjutkan oleh agenda utama yaitu mendengarkan ceramah
oleh Ustadz Buchori Muslim.
Bersama ceramah tersebut berisi tentang arti dan cara
yang harus ditempuh oleh setiap kaum muslim untuk mencari ridho Allah SWT. Kami
mendengarkan dengan baik walaupun sesekali mata ini mengantuk karena waktu
menunjukkan semakin malam, sekitar pukul 22.45 WIB. Kami mengamati dan melihat
tingkat partisipasif warga untuk acara seperti ini sangat tinggi. Sebagian
besar warga tetap berada di tempat sampai acara berakhir. Acara ditutup dengan
agenda makan bersama warga yang disediakan oleh panitia. Salah satu pengurus
DKM mengatakan makna dari agenda makan bersama tersebut adalah berbagi rezeki
dan mensyukurinya.